1.1 memahami sistem produksi
Sistem adalah kumpulan dari unsur – unsur maupun komponen –
komponen yang saling mempengaruhi antara satu dan yang lainnya sehingga tecapai
suatu tujuan tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan produksi ialah kegiatan
menghasilkan sesuatu dengan cara mengubah suatu masukan menjadi sebuah keluaran
yang memiliki nilai lebih dari sebelumnya.
Dari uraian di atas, maka sistem produksi dapat diartikan sebagai kumpulan dari subsistem – subsistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasi input produksi menjadi output produksi.
Subsistem – subsistem dari suatu sistem produksi terdiri dari beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan produksi
2. Pengendalian kualitas hasil produksi
3. Penentuan standar – standar operasi
4. Penentuan fasilitas produksi
5. Penentuan harga pokok produksi
Dari uraian di atas, maka sistem produksi dapat diartikan sebagai kumpulan dari subsistem – subsistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasi input produksi menjadi output produksi.
Subsistem – subsistem dari suatu sistem produksi terdiri dari beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan produksi
2. Pengendalian kualitas hasil produksi
3. Penentuan standar – standar operasi
4. Penentuan fasilitas produksi
5. Penentuan harga pokok produksi
1.2 menguraikan tipe-tipe produksi
Penentuan tipe produksi didasarkan pada faktor-faktor
seperti:
(1) volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan,
(2) kualitas produk yang diisyaratkan,
(3) peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses.
Berdasarkan pertimbangan cermat mengenai faktor-faktor
tersebut ditetapkan tipe proses produksi yang paling cocok untuk setiap situasi
produksi. Macam tipe proses produksi dari berbagai industri dapat dibedakan
sebagai berikut (Yamit, 2002):
1. Proses produksi terus-menerus
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi barang
atas dasar aliran produk dari satu operasi ke operasi berikutnya tanpa
penumpukan disuatu titik dalam proses. Pada umumnya industri yang cocok dengan
tipe ini adalah yang memiliki karakteristik yaitu output direncanakan dalam
jumlah besar, variasi atau jenis produk yang dihasilkan rendah dan produk
bersifat standar.
2. Proses produksi terputus-putus
Produk diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar
aliran terus-menerus dalam proses produk ini. Perusahaan yang menggunakan tipe
ini biasanya terdapat sekumpulan atau lebih komponen yang akan diproses atau
menunggu untuk diproses, sehingga lebih banyak memerlukan persediaan barang
dalam proses.
3. Proses produksi campuran
Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses
produksi terus-menerus dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan
berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan
kapasitas secara penuh.
1.3 Membuat
peramalan produksi
Peramalan dalam Produksi
A. Latar Belakang
Untuk menyelesaikan masalah di masa datang yang tidak dapat
dipastikan, orang senantiasa berupaya menyelesaikannya dengan model
pendekatan-pendekatan yang sesuai dengan perilaku aktual data, begitu juga
dalam melakukan peramalan.
Peramalan (forecasting) permintaan akan produk dan jasa di
waktu mendatang dan bagian-bagiannya adalah sangat penting dalam perencanaan
dan pengawasan produksi. Suatu peramalan banyak mempunyai arti, maka peramalan
tersebut perlu direncanakan dan dijadwalkan sehingga akan diperlukan suatu
periode waktu paling sedikit dalam periode waktu yang dibutuhkan untuk membuat
suatu kebijaksanaan dan menetapkan beberapa hal yang mempengaruhi
kebijaksanaantersebut.
Peramalan diperlukan disamping untuk memperkirakan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang juga para pengambil keputusan perlu untuk membuat planning.
Peramalan diperlukan disamping untuk memperkirakan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang juga para pengambil keputusan perlu untuk membuat planning.
B. Definisi Peramalan (Forecasting)
Peramalan adalah suatu perkiraan tingkat permintaan yang
diharapkan untuk suatu produk atau beberapa produk dalam periode waktu tertentu
di masa yang akan datang. Oleh karena itu, peramalan pada dasarnya merupakan
suatu taksiran, tetapi dengan menggunakan cara-cara tertentu peramalan dapat
lebih daripada hanya satu taksiran. Dapat dikatakan bahwa peramalan adalah
suatu taksiran yang ilmiah meskipun akan terdapat sedikit kesalahan yang
disebabkan oleh adanya keterbatasan kemampuan manusia. Sebelum menjabarkan
tentang metode peramalan ini, maka terlebih dahulu diuraikan tentang definisi
dari peramalan itu sendiri.
Menurut John E. Biegel:
Menurut John E. Biegel:
“Peramalan adalah kegiatan memperkirakan tingkat permintaan
produk yang diharapkan untuk suatu produk atau beberapa produk dalam periode
waktu tertentu di masa yang akan datang”. (John E. Biegel, 1999)
Dalam peramalan (forecasting) tidak jarang terjadi kesalahan misalnya saja penjualan sering tidak sama dengan nilai eksak yang diperkirakan. Sedikit variasi dari perkiraan sering dapat diserap oleh kapasitas tambahan, sediaan penjadwalan permintaan. Tetapi, variasi perkiraan yang besar dapat merusak operasi. Ada tiga cara untuk mengakomodasi perkiraan, yaitu: yang pertama adalah mencoba mengurangi kesalahan melakukan pemerakiraan yang lebih baik. Yang kedua adalah, membuat fleksibilitas pada operasi dan yang terakhir adalah mengurangi waktu tunggu yang dibutuhkan dalam prakiraan. Tetapi kemungkinan kesalahan terkecil adalah tujuan yang konsisten dengan biaya prakiraan yang masuk akal.
Menurut Buffa:
“Peramalan atau forecasting diartikan sebagai penggunaan
teknik-teknik statistic dalam bentuk gambaran masa depan berdasarkan pengolahan
angka-angka historis”. (Buffa S. Elwood, 1996)
Menurut Makridakis:
Menurut Makridakis:
“Peramalan merupakan bagian integral dari kegiatan
pengambilan keputusan manajemen”. (Makridakis, 1988)
Organisasi selalu menentukan sasaran dan tujuan, berusaha menduga faktor-faktor lingkungan, lalu memilih tindakan yang diharapkan akan menghasilkan pencapaian sasaran dan tujuan tersebut. Kebutuhan akan peramalan meningkat sejalan dengan usaha manajemen untuk mengurangi ketergantungannya pada hal-hal yang belum pasti. Peramalan menjadi lebih ilmiah sifatnya dalam menghadapi lingkungan manajemen. Karena setiap organisasi berkaitan satu sama lain, baik buruknya ramalan dapat mempengaruhi seluruh bagian organisasi. (Makridakis, 1988)
Peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya ke masa yang akan datang dengan suatu bentuk model matematis. Bisa juga merupakan prediksi intuisi yang bersifat subjektif. Atau bisa juga dengan menggunakan kombinasi model matematis yang disesuaikan dengan pertimbangan yang baik dari seorang manajer.
C. Meramal Horizon Waktu
Peramalan biasanya diklasifikasikan berdasarkan horizon
waktu masa depan yang dicakupnya. Horizon waktu terbagi atas beberapa
kategori:
1. Peramalan jangka pendek. Peramalan ini mencakup jangka
waktu hingga 1 tahun tetapi umumnya kurang dari 3 bulan. Peramalan ini
digunakan untuk merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, jumlah tenaga kerja,
penugasan kerja, dan tingkat produksi.
2. Peramalan jangka menengah. Peramalan jangka menengah,
atau intermediate, umumnya mencakup hitungan bulanan hingga 3 tahun. Peramalan
ini berguna untuk merencanakan penjualan, perencanaan dan anggaran produksi,
anggaran kas, clan menganallsis bermacam-macam rencana operasi.
3. Peramalan jangka panjang. Umumnya untuk perencanaan masa
3 tahun atau lebih. Peramalan jangka panjang digunakan untuk merencanakan
produk baru, pembelanjaan modal, lokasi atau pengembangan fasilitas, serta
penelitian dan pengembangan (litbang).
Peramalan jangka menengah jangka panjang dapat dibedakan
dari peramalan jangka pendek dengan melihat tiga hal:
1. Peramalan jangka menengah dan jangka panjang berkaitan
dengan permasalahan yang lebih menyeluruh dan mendukung keputusan manajemen
yang berkaitan dengan perencanaan produk, pabrik, clan proses. Menetapkan
keputusan akan fasilitas, seperti misalnya keputusan seorang manajer umum untuk
membuka pabrik manufaktur baru, dapat memerlukan waktu 5-8 tahun sejak
permulaan hingga benar-benar selesai secara tuntas.
2. Peramalan jangka pendek biasanya menerapkan metodologi
yang berbeda dibandingkan peramalan jangka panjang. Teknik matematika, seperti
rata-rata bergerak, penghalusan eksponensial, clan ekstrapolasi tren (yang
kesemuanya akan dibahas sebentar lagi) umumnya dikenal untuk peramalan jangka
pendek. Lebih sedikit metode kuantitatif yang berguna untuk meramalkan suatu
permasalahan, misalnya apakah suatu produk baru seperti perekam disk optik
perlu dimasukkan dalam produk perusahaan.
3. Sebagaimana yang mungkin Anda perkirakan, peramalan
jangka pendek cenderung lebih tepat dibandingkan peramalan jangka panjang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan permintaan berubah setiap hari.
Dengan demikian, sejalan dengan semakin panjangnya horizon waktu, ketepatan
peramalan seseorang cenderung semakin berkurang. Peramalan penjualan harus
diperbaruhi secara berkala untuk menjaga nilai dan integritasnya. Peramalan
harus selalu dikaji ulang dan direvisi pada setiap akhir periode penjualan.
D. Jenis-jenis Peramalan
Situasi peramalan sangat beragam dalam horizon waktu
peramalan, faktor yang menentukan hasil sebenarnya, tipe pola dan berbagai
aspek lainnya. Untuk menghadapi penggunaan yang luas seperti itu, beberapa
teknik telah dikembangkan. Peramalan pada umumya dapat dibedakan dari berbagai
segi tergantung dalam cara melihatnya.
Dilihat dari jangka waktu ramalan yang disusun, peramalan
dapat dibedakan atas
dua macam, yaitu:
dua macam, yaitu:
a. Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan
untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari satu setengah
tahun atau tiga semester. Lebih tegasnya peramalan jangka panjang ini
berorientasi pada dasar atau perencanaan.
b. Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang dilakukan
untuk penyusunan hasil ramalan yang dilakukan kurang dari satu setengah tahun
atau tiga semester.
Penetapan jadwal induk produksi untuk bulan yang akan datang atau periode kurang dari satu tahun sangat tergantung pada peramalan jangka pendek.
Apabila dilihat dari sifat penyusunannya, maka peramalan
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. . Peramalan subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan atau intuisi dari orang yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan atau ketajaman pikiran orang yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil peramalan.
1. . Peramalan subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan atau intuisi dari orang yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan atau ketajaman pikiran orang yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil peramalan.
2. Peramalan objektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas
data yang relevan pada masa lalu dengan menggunakan teknik-teknik dan
metode-metode dalam penganalisaan data tersebut.
Dilihat dari sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu:
1. Peramalan kualitatif atau teknologis, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif masa lalu. Hasil peramalan yang ada tergantung pada orang yang menyusunnya, karena peramalan tersebut sangat ditentukan oleh pemikiran yang bersifat intuisi, judgement (pendapat) dan pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya.Metoda kualitatif dibagi menjadi dua metode. yaitu:
Dilihat dari sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu:
1. Peramalan kualitatif atau teknologis, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif masa lalu. Hasil peramalan yang ada tergantung pada orang yang menyusunnya, karena peramalan tersebut sangat ditentukan oleh pemikiran yang bersifat intuisi, judgement (pendapat) dan pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya.Metoda kualitatif dibagi menjadi dua metode. yaitu:
• Metode eksploratif
Pada metoda ini dimulai dengan masa lalu dan masa kini
sebagai awal dan bergerak ke arah masa depan secara heuristik, sering kali
dengan melihat semua kemungkinan yang ada.
• Metode normative
Pada metode ini dimulai dengan menetapkan sasaran tujuan
yang akan datang, kemudian bekerja mundur untuk melihat apakah hal ini dapat
dicapai berdasarkan kendala, sumber daya dan teknologi yang tersedia.
2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan
atas data kuantitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat tergantung
pada metode yang digunakan dalam peramalan tersebut. Metode yang baik adalah
metode yang memberikan nilai-nilai perbedaan atau penyimpangan yang mungkin.
Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat tiga kondisi sebagai berikut: (Makridakis, 1988)
• Informasi tentang keadaan masa lalu.
Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat tiga kondisi sebagai berikut: (Makridakis, 1988)
• Informasi tentang keadaan masa lalu.
• Informasi tersebut dapat dikuantifikasikan dalam bentuk
data numerik.
• Dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu
akan terus berkelanjutan pada masa yang akan datang.
Metode peramalan kuantitatif terbagi atas dua jenis model
peramalan yang utama,
yaitu:
1. Model deret berkala (time series), yaitu: Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waktu, yang merupakan deret waktu.
yaitu:
1. Model deret berkala (time series), yaitu: Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waktu, yang merupakan deret waktu.
2. Model kausal, yaitu metode peramalan yang didasarkan
atas penggunaan analisa pola hubungan antara variabel lain yang
mempengaruhinya, yang bukan waktu yang disebut metode korelasi atau sebab
akibat.
E. Tujuh Langkah Sistem Peramalan
E. Tujuh Langkah Sistem Peramalan
Peramalan terdiri dari tujuh langkah dasar. Tupperware
Corporation, yang merupakan fokus Profil Perusahaan Global pada bah ini, akan
digunakan sebagai contoh setiap langkah.
1. .Menetapkan tujuan peramalan. Tupperware menggunakan peramalan permintaan untuk mengendalikan produksi pada 13 pabriknya.
1. .Menetapkan tujuan peramalan. Tupperware menggunakan peramalan permintaan untuk mengendalikan produksi pada 13 pabriknya.
2. Memilih unsur apa yang akan dismal. Tupperware yang
memiliki lebih dari 400 produk, dengan unit simpan produknya (stock-keeping
unit—SKU) masing-masing. Tupperware melakukan peramalan permintaan sesuai
dengan pengelompokan produk ini.
3. Menentukan horizon waktu peramalan. Apakah ini merupakan
peramalan jangka pendek, menengah, atau jangka panjang? Tupperware menyusun
prediksi penjualan bulanan, kuartalan, dan tahunan.
4. Memilih tipe model peramalan. Tupperware menggunakan beragam model statistik yang akan didiskusikan, termasuk rata-rata bergerak, penghalusan eksponensial, dan analisis regresi. Selain itu juga model yang menggunakan penilaian subjektif atau nonkuantitatif.
4. Memilih tipe model peramalan. Tupperware menggunakan beragam model statistik yang akan didiskusikan, termasuk rata-rata bergerak, penghalusan eksponensial, dan analisis regresi. Selain itu juga model yang menggunakan penilaian subjektif atau nonkuantitatif.
5. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk melakukan
peramalan. Seperti Kantor pusat Tupperware mempunyai database yang besar untuk
mengawasi penjualan setiap produk.
6. Membuat peramalan.
7. Memvalidasi dan menerapkan basil peramalan. Pada
Tupperware, peramalan dikaji di departemen penjualan, pemasaran, keuangan, dan
produksi untuk memastikan bahwa model, asumsi, dan data yang digunakan sudah
valid. Perhitungan kesalahan dilakukan; kemudian peramalan digunakan untuk
menjadwalkan bahan, peralatan, dan pekerja pada setiap pabrik.
Tujuh langkah ini menyajikan jalan yang sistematis untuk
memulai, mendesain, dan menerapkan sistem peramalan. Apabila sistem tersebut
digunakan untuk menghasilkan ramalan berkala, maka data harus dikumpulkan
secara rutin. Kemudian perhitungan aktual dibuat dengan bantuan komputer.
Terlepas dari sistem yang digunakan oleh perusahaan seperti Tupperware, setiap perusahaan menghadapi beberapa kenyataan:
Terlepas dari sistem yang digunakan oleh perusahaan seperti Tupperware, setiap perusahaan menghadapi beberapa kenyataan:
1. Peramalan jarang ada yang sempurna. Hal ini berarti
faktor luar yang tidak dapat kita duga atau kendalikan sering mempengaruhi
peramalan. Perusahaan harus memberikan kelonggaran untuk kenyataan ini.
2. Hampir semua teknik peramalan mengasumsikan bahwa sistem
akan tetap stabil. Oleh karena itu, beberapa perusahaan membuat ramalan secara
otomatis menggunakan komputer dengan software peramalan, dan hanya mengawasi
produk yang mempunyai permintaan tidak menentu.
3. Baik peramalan kelompok produk maupun peramalan secara keseluruhan lebih akurat daripada peramalan produk individu. Sebagai contoh, Tupperware, melakukan peramalan melalui pengelompokkan ukuran produk dan daerah pemasaran. pendekatan ini menolong menyeimbangkan prediksi yang mungkin kurang atau berlebih untuk setiap produk dan daerah pemasaran.
3. Baik peramalan kelompok produk maupun peramalan secara keseluruhan lebih akurat daripada peramalan produk individu. Sebagai contoh, Tupperware, melakukan peramalan melalui pengelompokkan ukuran produk dan daerah pemasaran. pendekatan ini menolong menyeimbangkan prediksi yang mungkin kurang atau berlebih untuk setiap produk dan daerah pemasaran.
F. Pendekatan Dalam Peramalan
Terdapat dua pendekatan umum peramalan, sebagaimana ada dua
cara mengatasi semua model keputusan. Yang satu adalah analisis kuantitatif,
yang lainnya adalah analisis kualitatif. Peramalan kuantitatif (quantitative
forecast) menggunakan model matematis yang beragam dengan data masa lalu dan
variabel sebab akibat untuk meramalkan permintaan. Peramalan subjektif atau
kualitatif (qualitative forecast) menggabungkan faktor seperti intuisi, emosi,
pengalaman pribadi, dan sistem nilai pengambil keputusan untuk meramal.
Beberapa perusahaan menggunakan satu pendekatan, dan perusahaan lain
menggunakan pendekatan yang lain. Pada kenyataannya, kombinasi dari keduanya
merupakan yang paling efektif.
G. Kesimpulan
Peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu untuk
memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan
pengambilan data masa lalu dan menempatkannya ke masa yang akan datang dengan
suatu bentuk model matematis. Bisa juga merupakan prediksi intuisi yang
bersifat subjektif. Atau bisa juga dengan menggunakan kombinasi model matematis
yang disesuaikan dengan pertimbangan yang baik dari seorang manajer. Horizon
waktu terbagi atas beberapa kategori: Peramalan jangka pendek Peramalan jangka
menengah Peramalan jangka panjang.
1.4 Menjelaskan sistem perencanaan produksi
Perencanaan adalah fungsi manajemen yang paling pokok dan
sangat luas meliputi perkiraan dan perhitungan mengenai kegiatan yang akan
dilaksanakan pada waktu yang akan datang mengikuti suatu urutan tertentu.
Perencanaan merupakan salah satu sarana manajemen untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan karena itu setiap tingkat manajemen dalam organisasi sangat
membutuhkan aktivitas perencanaan
Tujuan perencanaan harus tegas, jelas dan mudah dimengerti. Seringkali perencanaan harus mengalami perubahan, oleh karena itu perencanaan harus besifat luwes dan terbuka untuk dapat dirubah bila diperlukan. Sifat luwes ini mengakibatkan pelaksanaan kegiatannya harus dimonitor dan dikendalikan terus menerus yang disesuaikan dengan kondisi yang ada namun perencanaan harus tetap pada tujuan yang ditetapkan.
Tujuan perencanaan harus tegas, jelas dan mudah dimengerti. Seringkali perencanaan harus mengalami perubahan, oleh karena itu perencanaan harus besifat luwes dan terbuka untuk dapat dirubah bila diperlukan. Sifat luwes ini mengakibatkan pelaksanaan kegiatannya harus dimonitor dan dikendalikan terus menerus yang disesuaikan dengan kondisi yang ada namun perencanaan harus tetap pada tujuan yang ditetapkan.
Perencanaan juga merupakan fungsi memilih sasaran perusahaan secara kebijaksanaan, program dan pemilihan langkah-langkah apa yang harus dilakukan, siapa yang melakukan dan kapan aktivitasnya dilaksanakan.
Dalam perencanaan produksi kita selalu menginginkan agar diperoleh perencanaan produksi yang baik namun merencanakan proses produksi bukanlah hal yang mudah karena banyaknya faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor internal relative mudah dapat dikuasai oleh PPC manager, namun faktor external tidak demikian. Karena itu perencanaan harus dibuat ketat namun tidak kaku, artinya dapat dirubah bila diperlukan dan kemungkinan perubahan ini juga harus diperhitungkan agar tidak menimbulkan kesulitan. Perencanaan yang baik hanya akan diperoleh dengan didasarkan kepada informasi yang baik dan pengukuran keberhasilan didasarkan kepada standard yang ditetapkan.
Unsur-unsur Perencanaan
Perencanaan adalah suatu hasil pemikiran yang rasional
dimana di dalamnya terdapat dugaan/perkiraan, perhitungan untuk mencapai tujuan
yang ingin dicapai pada masa yang akan datang. Syarat mutlak suatu perencanaan
harus mempunyai tujuan yang jelas dan mudah dimengerti. Perencanaan harus
terukur dan mempunyai standard tertentu.
Perencanaan digolongkan sebagai fakta yang Objective
kebenarannya bahwa pemikiran yang rasional itu tidak atas hayalan belaka
tetapi suatu perhitungan berdasarkan data yang objective. Walau
perencanaan mengandung unsur dugaan/pemikiran namun harus didasarkan pada
suatu standard yang terukur.
Perencanaan adalah sebagai tahap persiapan / tindakan pendahuluan untuk melaksanakan kegiatan dengan memperhatikan penyimpangan yang mungkin terjadi
Perencanaan adalah sebagai tahap persiapan / tindakan pendahuluan untuk melaksanakan kegiatan dengan memperhatikan penyimpangan yang mungkin terjadi
Fungsi Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi (Production Planning) adalah salah
satu dari berbagai macam bentuk perencanaan yaitu suatu kegiatan pendahuluan
atas proses produksi yang akan dilaksanakan dalam usaha mencapai tujuan yang
diinginkan perusahaan.
Perencanaan produksi sangat erat kaitannya dengan
pengendalian persediaan sehingga sebagian besar perusahaan manufacture
menempatkan fungsi perencanaan dan pengendalian persediaan dalam satu
kesatuan.
Ditinjau dari bentuk industri, perencanaan produksi suatu perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya terdapat perbedaan. Banyak hal yang menyebabkan perbedaan tersebut, bahkan pada perusahaan yang sejenis.
Ditinjau dari bentuk industri, perencanaan produksi suatu perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya terdapat perbedaan. Banyak hal yang menyebabkan perbedaan tersebut, bahkan pada perusahaan yang sejenis.
Tujuan produksi bagi perusahaan adalah barang
dengan spesifikasi tertentu memenuhi permintaan pelanggan. Tujuan tersebut
dituangkan dalam Order Confirmation yang dibuat oleh bagian penjualan. Dengan
demikian dapat disimpulkan tujuan produksi sepenuhnya dirumuskan oleh
sales department, berdasarkan order yang telah diterima. Karena tujuan produksi
dirumuskan berdasarkan order yang telah diterima maka dalam fungsi perencanan
produksi pengaruh forecasting pada sistem perencanaan produksi dapat dikatakan
tidak signifikan.
Untuk mencapai tujuan, khususnya dalam perencanaan produksi
dan pengendalian persediaan perusahaan perlu menyediakan fasilitas
komunikasi dan sistem informasi yang mendukung sistem pengolahan data
terdistribusi. Program aplikasi database management system yang terintegrasi
dengan sistem lainnya di lingkungan perusahaan sehinngga bagian perencanaan
produksi dan pengendalian persediaan memiliki sarana yang cukup handal yang
dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam waktu yang relatif singkat.
Bagian perencanaan dengan mudah dapat mengumpulkan informasi yang
diperlukan dalam menyusun perencanaan produksi.
Agar masing-masing fungsi yang terdapat dalam Sistem
perencanaan dan bagian terkait dengan sistem perencanaan produksi dapat
menjalankan kerja dan tanggungjawabnya sesuai dengan sistem, maka
setiap personal disyaratkan mengenal sistem akuntansi komputer dan
procedure yang diterapkan. Dengan demikian efektifitas kerja dapat
ditingkatkan.
Dalam usaha mencapai tujuan perencanaan produksi terdapat
berbagai macam permasalahan sesuai dengan proses yang akan dilaksanakan,
kemudian dirumuskan bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan secara efektif
dan efisien serta bagaimana cara pengendaliannya. Keberhasilan dalam
membuat perencanaan produksi dan pencapaiannya tidak hanya tergantung pada
organisasi bagian perencanaan itu sendiri, melainkan sangat tergantung
pada struktur organisasi secara keseluruhan dan sistem yang diterapkan.
Kegagalan dapat terjadi akibat kesalahan dalam penggunaan
sistem informasi tidak efektif, bahkan sering terjadi kesalahan dalam
pengambilan keputusan akibat tidak memahami informasi yang ditampilkan
oleh sistem informasi yang tersedia. Manajer bagian prencanaan mutlak harus
memahami sistem informasi yang digunakan, karena sistem informasi yang
digunakan adalah berbasis komputer maka manajer bagian perencanaan produksi dan
pengendalian persediaan serta bagian yang terkait langsung dengan bagian
tersebut harus memahami dan mengerti sistem komputer yang digunakan. Jika tidak
maka terbuka peluang untuk mengambil keputusan-keputusan yang keliru.
Kelancaran proses produksi ditentukan oleh tingkat kematangan penjadwalan produksi. Dalam menyusun perencanaan harus memperhatikan berbagai element dari berbagai bagian sehingga sangat memerlukan sistem yang terintegrasi dan harus didukung dengan fasilitas yang memadai. Perencanaan produksi dituntut harus lebih besifat (sales oriented) namun di sisi lain tanpa mengabaikan efisiensi dan kelancaran proses produksi
Kelancaran proses produksi ditentukan oleh tingkat kematangan penjadwalan produksi. Dalam menyusun perencanaan harus memperhatikan berbagai element dari berbagai bagian sehingga sangat memerlukan sistem yang terintegrasi dan harus didukung dengan fasilitas yang memadai. Perencanaan produksi dituntut harus lebih besifat (sales oriented) namun di sisi lain tanpa mengabaikan efisiensi dan kelancaran proses produksi
Kemampuan sumber daya manusia sangat tergantung pada sistem
yang diterapkan. Tidak jarang orang yang mampu tidak dapat berbuat karena
terikat oleh sistem dan fasilitas yang tersedia. Pembagian tugas dan tanggung
jawab harus jelas dan dilakukan pengukuran efektifitas kerja. (Standard
operational process) dan (Standard Instruction Process) harus dipahami oleh
bagian operasional dan juga bagian perencanaan.
Perencanaan produksi sangat tergantung pada kapasitas, jenis perusahaan, sumberdaya dan jenis produksi yang dikerjakan. Berdasarkan hal tersebut perusahaan yang mengerjakan order yang terputus-pustus berdasarkan permintaan pelanggan yang pemenuhannya pada waktu yang akan datang, tingkat kesulitan dalam menyusun perencanaan jauh lebih sulit dibanding perusahaan yang mengerjakan produksi continue. Pengukuran keberhasilan perencanaan tidak tepat untuk dibandingkan dengan perusahaan lain karena perbedaan kelengkapan, kapasitas dan sumberdaya apalagi dibanding dengan perusahaan lain yang tidak sejenis.
Perencanaan produksi sangat tergantung pada kapasitas, jenis perusahaan, sumberdaya dan jenis produksi yang dikerjakan. Berdasarkan hal tersebut perusahaan yang mengerjakan order yang terputus-pustus berdasarkan permintaan pelanggan yang pemenuhannya pada waktu yang akan datang, tingkat kesulitan dalam menyusun perencanaan jauh lebih sulit dibanding perusahaan yang mengerjakan produksi continue. Pengukuran keberhasilan perencanaan tidak tepat untuk dibandingkan dengan perusahaan lain karena perbedaan kelengkapan, kapasitas dan sumberdaya apalagi dibanding dengan perusahaan lain yang tidak sejenis.
Faktor penting dalam melakukan pengukuran adalah standar
produksi meliputi waktu, mutu, jumlah yang dapat dihasilkan berdasarkan
penelitian yang dilakukan pada jangka waktu tertentu di perusahaan ini.
Pengukuran perlu dilakukan secara terus-menerus sehingga keputusan yang diambil
untuk pengembangan jangka panjang mempunyai dasar yang objectif.
Fungsi utama dari penerapan sistem produksi adalah
- Perencanaan Produksi : merupakan perhitungan untuk merencanakan kegiatan produksi dan melakukan persiapan penjadwalan dimasa mendatang sesuai dengan periode waktu yang direncanakan
- Proses produksi : metode dan teknik yang digunakan dalam mengolah bahan baku menjadi produk
- Pengendalian produksi : tindakan yang menjamin bahwa semua kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan telah dilakukan sesuai target yang telah ditetapkan.
Sekema
gambar sederhana menggambarkan sebuah sistem produksi. Sistem produksi terdiri
dari 3 komponen utama yaitu input, proses transformasi/produksi, dan
output/keluaran. Sistem produksi terdiri dari berbagai elemen yang mendampingi
proses produksi, seperti pada input terdiri dari berbagai komponen yaitu
Material, tenaga kerja, dana/keuangan, mesin, dan informasi. Begitu juga halnya
dengan proses transformasi yang terdiri dari berbagai komponen yaitu pengaruh
teknologi, kondisi ekonomi, politik, sosial budaya, juga proses manajemen.
Pengelompokan
Sistem Produksi
Pengelompokan
Sistem Produksi
1.
Sistem produksi menurut proses menghasilkan output:
a.Proses
produksi kontinyu
- Waktu set-up sebentar karena proses ini memproduksi secara terus menerus untuk jenis produk yang sama
- Untuk industri proses: industri kimia , susu, kertas, dll
b.Proses
produksi terputus
- dilakukan set-up)àWaktu set-up lama, memproduksi berbagai jenis barang (pengantian jenis produk
- Untuk industri manufaktur : perbengkelan
c.Proses
produksi repetitif
- Gabungan proses produksi kontinyu dan terputus
- Mengunakan modul-modul yang merupakan bagian atau komponen yang telah dipersiapkan selumnya
- Contoh: kantin burger cepat saji
2.
Sistem produksi menurut tujuan Operasi
a.
ETO : Engineering To Order
- Pembuatan produk dimulai dari proses perancangan sesuai kegiatan pemesan
b.
ATO : Assembly To Order
- Produsen membuat desain standar, modul-modul opsional standar dan merakit suatu kombinasi tertentu dari modul-modul tersebut sesuai pesanan konsumen
c.
MTO : Make To
Order
- Produsen menyesuaikan item akhirnya jika dan hanya jika telah menerima pesanan konsumen untuk item tersebut
d.
MTS : Make To
Stock
- Produsen membuat item-item yang disesuaikan dan ditempatkan sebagai persediaan sebelum pesanan konsumen diterima, selanjutnya dikirim ke konsumen setelah ada pesanan
Fungsi pengendalian persediaan
Persediaan adalah barang milik perusahaan dengan
maksud untuk dijual (barang jadi) atau barang dalam process produksi atau
barang yang menunggu penggunaannya dalam process produksi (bahan baku).
Fungsi dasar pengendalian persediaan baik bahan baku, barang dalam proses
maupun barang jadi banyak sekali. Fungsi tersebut meliputi proses
berurutan mulai dari timbulnya kebutuhan, pembelian, pengolahan,
delivery. Permasalahan utama persediaan yang timbul yaitu
bagaimana fungsi tersebut dapat mengatur persediaan sehingga setiap
permintaan dapat dilayani akan tetapi biaya persediaan harus minimum.
Bila persediaan cukup banyak, permintaan dapat segera
dilayani akan tetapi menyebabkan biaya penyimpanan barang tersebut akan menjadi
sangat mahal. Dengan memperhatikan hal tersebut diambil keputusan untuk
menentukan nilai persediaan.
Menentukan nilai persediaan sangat tergantung kepada jenis
perusahaan, modal kerja dan omzet perusahaan serta lead time untuk mendapatkan
barang tersebut. Karena PT. Samudra Montaz sebagai perusahaan converting yang
bersifat memenuhi permintaan pelanggan pada periode yang akan datang maka, besarnya
kebutuhan akan barang tersebut tidak dapat ditentukan sebelum disepakati sales
contract.
Sebagian besar bahan baku sudah dialokasikan untuk produk tertentu karena pembelian dilakukan setelah bagian perencanaan menerima GR Order Confirmation yang sudah disetujui oleh pimpinan perusahaan. Fungsi pengendalian persediaan adalah bagian dari fungsi perencanaan produksi yang bertanggung jawab atas tersedianya material produksi dan material pembantu agar proses produksi dapat berjalan sesuai rencana yang ditetapkan
Sebagian besar bahan baku sudah dialokasikan untuk produk tertentu karena pembelian dilakukan setelah bagian perencanaan menerima GR Order Confirmation yang sudah disetujui oleh pimpinan perusahaan. Fungsi pengendalian persediaan adalah bagian dari fungsi perencanaan produksi yang bertanggung jawab atas tersedianya material produksi dan material pembantu agar proses produksi dapat berjalan sesuai rencana yang ditetapkan
Fungsi perencanaan produksi yang bertanggung jawab atas
tersedianya material produksi dan material pembantu agar proses produksi
dapat berjalan sesuai rencana yang ditetapkan. Keperluan meminimumkan
persediaan berhubungan dengan besarnya biaya yang diperlukan oleh
persediaan yaitu :
Biaya pembelian.Yang dimaksud biaya pembelian dalam hal ini
adalah biaya pembelian bahan baku untuk produksi. Pembelian skala besar dapat
mengurangi biaya pembelian dengan adanya potongan harga (quantity discount) yang
diberikan Supplier dengan konsekwensi biaya transportasi yang ditanggung
Supplier relative lebih murah karena pengangkutan barang dilakukan tidak
terlalu sering, namun perlu diperhitungkan apakah potongan harga tersebut lebih
kecil dari biaya penyimpanan. Disamping itu jumlah persediaan yang cukup
dapat mempercepat delivery sehingga tidak menimbulkan kekecewaan pelanggan.
Karena jenis perusahaan memproduksi suatu barang sesuai permintaan pelanggan
dimana permintaan tersebut akan dipenuhi pada waktu yang akan datang, cara
pembelian tersebut tidak menguntungkan karena penyimpanan barang tersebut
membutuhkan ruang yang luas dan waktu penyimpanan yang relative lama
Biaya penyimpanan
Biaya penyimpanan meliputi biaya penyediaan
ruang yang diperlukan untuk menampung barang tersebut, biaya perawatan
atas resiko kerusakan, serta biaya tenaga kerja yang diperlukan untuk
merawat dan mengamankan barang tersebut dari segala macam bentuk gangguan.
Selain itu biaya penyimpanan juga berkaitan dengan biaya bunga dimana semakin besar dana yang dialokasikan pada persediaan akan mengakibatkan alokasi akan investasi yang lain akan terhambat atau dilakukan dengan suntikan dana dari kreditur dalam hal ini adalah Bank.
Sesuai dengan sifat perusahaan yang memenuhi permintaan pelanggan pada waktu yang akan datang maka persediaan bahan baku dasar, tinta spesial yang tidak diperuntukan untuk order produksi tertentu (bebas) adalah nol.
Selain itu biaya penyimpanan juga berkaitan dengan biaya bunga dimana semakin besar dana yang dialokasikan pada persediaan akan mengakibatkan alokasi akan investasi yang lain akan terhambat atau dilakukan dengan suntikan dana dari kreditur dalam hal ini adalah Bank.
Sesuai dengan sifat perusahaan yang memenuhi permintaan pelanggan pada waktu yang akan datang maka persediaan bahan baku dasar, tinta spesial yang tidak diperuntukan untuk order produksi tertentu (bebas) adalah nol.